Uji Coba Alat Pembuat Bubur Es, Kang Akur : “Semoga Bisa Membantu Operasional Nelayan Subang
Subang - Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi menghadiri undangan untuk menyaksikan pengoperasian teknologi terbaru Slurry Ice (bubur es) di Showroom PT. Hikari Solusindo Sukses di ruko Grand Saladin Square Jl. Margonda, Depok. Jum'at (24/11/22).
Nur Mahmudi Ismail dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menyampaikan bahwa Slurry Ice merupakan alat pembuat bubur es yang terbukti efisien mengawetkan ikan dari pada menggunakan es balok.
Mesin pembuat bubur es dapat memulai memproduksi buras sekitar 2 menit dengan kapasitas produksi 1500 kg bubur es dalam 24 jam.
Bahan baku pembuatan Slurry Ice bisa menggunakan air laut langsung oleh para nelayan sehingga alat ini memiliki peluang yang besar untuk diterapkan pada kapal nelayan. Dengan karakteristik es yang lembut dan temperaturnya mencapai di bawah 0 derajat membuat kualitas ikan dapat dijaga dengan lebih baik sehingga menghasilkan kualitas ikan yang segar dengan pendinginan yang lebih merata.
Ahmad Syihan Ismail dari PT Hikari Solusindo Sukses menyampaikan bahwa perusahaanya memproduksi mesin inovasi slurry Ice atau bubur es yang siap mendukung pemerintah bersama nelayan dan pelaku usaha melakukan revolusi industri perikanan dengan memproduksi bubur es pada jumlah yang cukup dan harga terjangkau untuk membantu pengawetan baik pada ikan dari para nelayan sehingga ikan hasil tangkapannya akan baik dan segar dengan nilai jual yang tinggi.
Dengan permukaan partikel bubur es berbentuk bulat atau halus membuat permukaan kulit ikan tidak mudah rusak atau luka sehingga nilai ekonomi ikat makin tinggi.
Wabup Subang yang biasa disapa Kang Akur mnyambut baik atas perkenalan promosi produk teknologi Slurry Ice (bubur es) tersebut.
“Alat ini akan sangat membantu para nelayan yang ada di Subang karena alat tersebut selain praktis bisa dibawa diatas perahu juga bisa memproduksi langsung es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan para nelayan secara sempurna sehingga ikan ketika dibawa ke darat akan utuh, segar dan tidak rusak sehingga ketika dijual akan memiliki nilai jual yang tinggi.” Ungkapnya.
Kang Akur pun berharap kedepannya teknologi ini mampu diaplikasikan di Subang khusunya bagi para nelayan yang mampu membantu dan menghemat biaya operasional para nelayan.
Turut mendampingi pada kegiatan tersebut Hari Rubianto selaku Kepala BP4D dan perwakilan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Subang.***Deden. S
Tags
umum