Cybernasa Subang - Bupati Subang H. Ruhimat menyambut kedatangan kunjungan kerja Menteri Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia (Menkop-UKM RI) Drs. Teten Masduki dan jajaran di PT. Global Dairi Alami di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang.
Senin, 9/10/2023.
PT. Global Dairi Alami (GDA) merupakan salah satu anak perusahaan dari Djarum Group. PT GDA sendiri merupakan industri peternakan sapi terpadu yang memproduksi susu segar (Fresh Milk) yang diproses dari 6.000 ekor sapi perah Holstein dari Australia, yang kemudian diolah dan diproses sampai menghasilkan susu kemasan siap minum.
PT GDA bekerja sama dengan Petani lokal dalam memasok bahan pakan sapi khususnya jagung, dengan tujuan sapi yang dikelola oleh petani bisa menghasilkan susu segar dalam jumlah banyak dan berkualitas tinggi.
PT GDA juga mempunyai teknologi biogas yang mengolah kotoran sapi menjadi sumber energi di pabrik, sehingga kotoran sapi yang dihasilkan dari peternakan tidak akan mencemari lingkungan sekitar.
Dalam sambutan selamat datangnya, Bupati Subang yang akrab disapa Kang Jimat mengharapkan pendampingan dan perhatian dari Menteri KOPUMKM agar para petani dan peternak di Subang khususnya yang memayungi UMKM menjadi lebih fokus dan terarah, “Kabupaten Subang dari sisi SDM dan SDA sudah ada, tapi butuh ‘dipoles’ agar lebih baik dari sisi produksi dan keberlangsungan ekosistem yang baik” Pinta Kang Jimat.
Selanjutnya, CEO GDA Ihsan Mulia Putri mengapresiasi dukungan dan bimbingan dari pihak pemerintah, karena menurutnya GDA tidak dapat berdiri sendiri.
Putri pun memaparkan terkait didirikannya PT GDA dan garis besar program CSR PT GDA, Putri juga menuturkan GDA berdiri di atas lahan 50 ha yang berlokasi di Kecamatan Dawuan, dan telah beroperasi sejak pertengahan tahun 2019, dimulai dengan kedatangan sekitar 1600 sapi yang berasal dari Australia untuk kemudian ditempatkan di peternakan PT GDA di Subang.
“Hari ini sejarah bagi GDA, karena hari ini ditandatangani MoU atau perjanjian kerjasama antara GDA dengan Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) dalam hal impor Sapi Perah 200 Heads bagi Koperasi Peternak Mitra, serta Kredit Usaha Tebon Jagung bagi Koperasi Tani Mitra” Ungkap Putri.
Putri pun menjelaskan alasan GDA masuk ke Industri susu di tanah air, dirinya menyampaikan masih rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia jika dibandingkan dengan Malaysia, Thailand dan negara Asean lainnya.
Putri menjelaskan, PT GDA memiliki biogas plant dengan kapasitas 7500 Ton Manure / Kohe menghasilkan Gas Methane untuk Bahan Bakar Boiler dan akan dikembangkan untuk Genset.
“Teknologi biogas ini merupakan pertama di Indonesia yang mengolah kotoran sapi menjadi sumber energi di pabrik, sehingga kotoran sapi yang dihasilkan dari peternakan PT GDA tidak akan mencemari lingkungan sekitar. “ Jelasnya.
Usai pemaparan dari CEO PT GDA, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara PT GDA dan direktur Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) Drs. Supomo, Ak., MM.
Dalam arahannya, Menteri KOPUMKM Drs. Teten Masduki mengapresiasi hadirnya PT GDA dalam memperkuat industri pengolahan susu di tanah air, dan meningkatkan produktivitas petani di Indonesia.
Teten mengungkapkan industri pengolah susu sejalan dengan pemerintah, dalam pengembangan Koperasi dan usaha kecil menengah di Indonesia sebagian besar harus terhubung dengan supply chain Industri.
Teten pun menjelaskan, Kemenkop-UKM memiliki pembiayaan yang bisa mengintegrasikan KUR cluster dan LPDB Koperasi. Dirinya menyatakan sudah ada piloting model kerja sama tersebut.
“Hari ini saya senang sekali GDA dengan kami membangun kerja sama untuk memperkuat koperasi para petani sapi perah.
Ada 2 hal yang bisa dikerjasamakan, yang pertama para petani dapat men-supply kebutuhan 50% pakan sapi perah yaitu silase jagung, sapi itu memakan dengan batangnya, jadi panen tidak harus menunggu lama dan penanaman bisa lebih padat, ini bisa dimitrakan dengan masyarakat Subang, Yang kedua bisa juga Kerjasama dengan penyediaan bibit sapi unggul.
Saya sudah keliling Indonesia, produksi sapi perah hanya 15-16 liter per hari,, pembiayaan nya bisa dari KUR cluster yang 1 orangnya bisa mencapai 500 juta rupiah, peternak kecil yang mempunyai sapi 6-9 ekor pun bisa mendapat pembiayaan.” Ujar Teten.
Selanjutnya Teten menyoroti tentang pengolahan susu di Indonesia, dirinya menyatakan produktivitas susu sapi sedang ditingkatkan dengan pemodalan bagi peternak dan kerja sama dengan pihak industri.
“Saya juga berkepentingan untuk memperkuat industri pengolahan susu di tanah air, yang juga komitmen untuk meningkatkan produktivitas petani.
Belum lama ini saya bernegosiasi dengan beberapa industri pengolahan susu di luar negeri, bagaimana caranya meningkatkan produktivitas susu.
Saya pun sempat terpikir untuk membangun peternakan untuk menciptakan sapi bibit unggul, untuk supply ke para peternak, dan saya sangat mengapresiasi Langkah kerja sama PT GDA dengan LPDB” Puji Teten.
Teten pun mengajak Bupati Subang mengolah lahan perhutani yang tidak aktif di Subang untuk penanaman jagung,Pak Bupati siap ya? Kita punya pembiayaan KUR on farm, dengan bunga 6%.
Kami juga sedang menggagas KUR alsintan, jadi nanti kalau mau bangun kandang kita bisa support sampai 2 Milyar dengan bunga 2%.
Kemitraan ini yang kita harapkan dapat meningkatkan industri susu nasional terlebih dengan pola konsumsi kaum menengah yang meningkat, dulu saya makan surabi pakai oncom, sekarang surabi ada pakai susu dan keju. Saat ini konsumsi susu, keju, cokelat kopi meningkat” Kelakar Teten saat menutup sambutannya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Dinas KUK) Provinsi Jawa Barat, jajaran KemenkopUKM RI, Kepala Dinas Pertanian, Kepala DKUPP, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang, Camat Dawuan dan forkopimcam Kecamatan Dawuan.
Dens'Kcr & Crew
Tags
umum