Subang, Cybernasa.com - Hasil penyelusuran dari awak media Cybernasa dan Metro Lima, menemui Gustiara Diaz Adhyaksa SKM Ch CGL Cba, pengusaha muda penuh talenta yang saat itu ada di ruang kerjanya.
Dengan bekal ketekunan dan kemampuannya melakukan berbagai pekerjaan dengan baik serta kepribadian yang serba bisa dan mumpuni di berbagai bidang, sosok Gustiara Diaz Adhyaksa dikenal oleh masyarakat Subang, baik dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), ORMAS, LSM, OKP dan kalangan lainnya.
Berada di Kantor PT Gumelar yang berdomisili di Jalan Ukong Sutaatmaja Kelurahan Karang Anyar Subang, Sabtu 8 Juni 2024, saat ditemui wartawan, Gustiara Diaz Adhyaksa menuturkan sudut pandangnya bahwa untuk Kabupaten Subang sebagai kabupaten yang berkembang, dilihat dari sisi pembangunannya, kawasan-kawasan industri, demografi, wisata dan ekonomi rakyat khususnya, sudah mulai berjalan. Tetapi kalau ada slogan Subang sulit berkembang, hal tersebut mungkin bisa dilihat dari figur Kepala Daerah terdahulu.
Gustiara Diaz Adhyaksa SKM Ch CGL Cba (Kanan, Kaos Warna Coklat) |
Ia menegaskan bahwa ia menghormati kepala-kepala daerah Subang terdahulu, namun ia mengkritisi juga bahwa dalam perjalannya, dinilai kurang untuk Kabupaten Subang. Kemudian ia seolah bertanya, di tangan siapa Subang ini akan lebih baik?
Ia menilai, semua figur bagus, tapi kalau dilihat dari sudut pandang pengusaha, kelihatannya Subang ini krisis figur, contohnya seperti sekarang ini, mantan Bupati Subang, menjelang Pilkada Subang 2024, belum ada pernyataan dan pilihan pasti beliau, kebdaraan politiknya dari partai apa ataukah independen? Sampai hari ini belum ada kepastian.
Gustiara Diaz Adhyaksa juga menuturkan bahwa figur mantan Bupati Subang sebetulnya bagus, tapi kalau melihat kepemimpinan beliau selama lima tahun, terutama dari sektor ekonomi rakyat, tidak ada perubahan. Penghargaannya banyak, tapi kondisi-kondisi masyarakat Subang tidak ada perubahan, mulai dari infrastuktur yang menunjang ekonomi pedagang.
Gustiara mencontohkan akses untuk masyarakat sejahtera itu adalah perdagangan atau dunia usaha, juga maju mundurnya suatu pemerintahan karena faktor ekonomi, tetapi kenapa Pasar-pasar Induk di Subang dalam hal ini banyak yang terbengkalai, kelihatan kumuh, tidak enak dipandang mata, tempat pembuangan sampah yang berantakan, sampah berserakan dan menimbulkan bau yang tidak sedap, dan hal itu tentu bisa menimbulkan penyakit (ISPA), perbaikan dan pemeliharaannya tidak ada pelaksanaanya, artinya harus ada yang dipikirkan dan dilaksanakan untuk perubahan untuk pemimpin Kepala Daerah hari ini, bagaimana mendongkrak perekonomian masyarakat, mendongkrak kesejahteraan untuk masyarakat Subang.
Gustiara
menilai elit-elit partai untuk menyiapkan kadernya menjadi balon bupati yang terbaik termasuk mencari
koalisi dengan partai lain agar terpenuhinya sebagai sarat ambang batas partai
politik, mengacu pada UU Pilkada No. 10 Tahun 2016 Partai Politik atau Gabungan
Partai Politik, jika untuk mendaftarkan, harus terpenuhi sedikinya 20 persen
dari jumlah kursi dewan pimpinan rakyat daerah Undang Undang RI No. 10 Tahun
2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota, dan Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang Undang No. 1 Tahun 2022, Perubahan Atas Undang
Undang No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Dengan melihat ini Hati tergerak
karena Masyarakat Subang mau Saya dicalonkan untuk Pilkada Subang 2024. (Ade Setiawan/Dedi,
Editor: Gamal Maulana Yusuf)