Bupati Kabupaten Subang Harus Objektif Cermat Dan Tegas Dalam Mengambil Kebijakan?





Subang Cybernasa.Com - Forum Pemantau Kebijakan Publik Subang Selatan (FPKP SULTAN ),mendukung dan sekaligus mengawal dan memantau Kebijakan Bupati Subang,sepanjang Kebijakan itu demi untuk meningkatkan kesejahteraan Rakyat dan Meningkatkan Sumber Pendapatan Daerah /Negara yang berdasarkan Peraturan.Pencitraan tentu,Tidak? Kata Ketua FPKP " Kayur 

Asep Suratman menyikapi persoalan Subang hari ini di harapkan para pemangku kebijakan harus tegas  obyektif dan utuh dalam menentukan kebijakan.

Kultur juga harus di lihat.Selain dari aspek  lain yang benar benar harus jadi bahan pertimbangan.



"Selain dari aspek ekonomi dan aspek sosial.Setuju !! Kita menjaga ekosistim dan eko hayati dan ekologis terutama Subang Selatan sebagai daerah penyangga titik mata air."Tegas  Asep Suratman. 

Asep Suratman juga mengatakan,tapi aspek lain juga  tentang para sopir dan para pekerja harus di cari solusinya demi keberlangsungan kehidupannya  dan perutnya,serta kehidupan keluarganya. 

Masih kata Asep Suratman,jangan sampai kebijakan merugikan sepihak. Karena para pengusaha yang legal pun sudah menempuh ijin. Dan melalui mekanisme dan tahapan tahapan ditempuh  dengan uji  dari berbagai aspek dari  lembaga yang berkopenten 
aspek termasuk dari aspek lingkungan hidup," jelasnya.



Menyikapi tentang Castello,dianggap merusak lingkungan mungkin ada ijin yg sudah disetujui maka Castello bisa berdiri walau katanya ijinnya berapa ngebangun berapa tinggal di perbaiki ijinnya itu kan ada kajian nya ada kajian DLH makanya bisa berdiri.

Jangan dianggap merusak lingkungan terus kan ada solusi kalau jalan hot mix atau beton itu air TDK akan meresap ke dalam tanah kan ada beton dan hot mix bisa menyerap air hujan karena di jaman kemajuan teknologi ini banyak solusi membuat air penampungan resapan air dll.

Karena merusak lingkungan menimbulkan bencana itu harus ada prediksi kepastian kerusakan nya seperti apa karena secara matematis bisa dihitung dan harus dibuktikan secara reel.

Dan harus diketahui dimana-mana sering terjadi banjir karena apa penampungan di sungai got selokan sudah tidak memadai dengan volume baru yg dialirkan dari hulu ke hilir karena apa dulu jalan jalan sedikit sekarang banyak atau bertambah dulu pemukiman sedikit sekarang bertambah...saluran air bahu jalan juga dulu tidak di TPT dan di floor bawahnya sehingga bisa menyerap air sekarang sudah berubah di TPT dan di floor bawahnya sehingga air tidak terserap...ke depan nya di daerah Selatan dibatasi pembangunannya tapi jangan membongkar yg sudah ada cari solusinya itu kan menjadi Ico Subang Selatan lumayan daerah sekitar diuntungkan Subang ini baru berkembang jangan main bongkar saja.

Seperti halnya sekarang BPK gubernur kita gencar - gencarnya membersihkan sungai dan mengeruk sungai yang dangkal,alangkah lebih baiknya disaat banjir dihitung volume air dan debit air dan dihitung kenapa banjir?

Karena walau sungai sudah lancar pasti akan terjadi banjir manakala volume penampungan di sungai sudah TDK memadai maka harus dibuat pengalihan danau kosong untuk penampungan air atau membuat resapan air dengan cermat sesuai kelebihan air yg menimbulkan banjir.

Oki Haidarsyah





Previous Post Next Post

Contact Form